RSS

Friday, June 18, 2010

Serpihan-serpihan filmku

Dari pembuatan skenario sampai pengambilan gambar telah menyisakan banyak kenangan yang tak terlupakan. Awal mulanya memang kami ingin syuting di Kota Jogja mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang unik seperti Candi Borobudur, Taman Sari, dan Malioboro. Setelah mendapat kabar bahwa kami yang perempuan tidak mendapat tempat untuk penginapan (tadinya mau di kos-kosan temen yang perempuan) maka kami pindah halauan ke Kota Solo.
Dengan pindah halauan ada sedikit resiko untuk kami, seperti penggantian skenario dan laporan akan tetapi kesulitan itu tidak seberapa dibanding apabila kita memaksakan tetap ke Jogja. Akhirnya kami mencari tempat-tempat di Kota Solo yang tentunya memiliki atmosfer yang sama
Casting di bangunan bersejarah Candi Borobudur diganti dengan Istana Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan. Malioboro yang sebagai surga belanja untuk segala umur diganti dengan Night market yang sekarang dikenal dengan Ngarsopuro. Yang terakhir Taman Sari sebagai taman milik kerajaan diganti dengan Taman Balekambang.
Di balik itu sebenarnya kami beruntung karena tempat-tempat casting kami di Solo lebih dekat hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15menit untuk berpindah tempat, sedangkan apabiloa di Jogja jarak Candi Borobudur ke Malioboro dan Taman Sari sekitar 1-1,5 jam perjalanan dengan berkendaraan motor. Selain itu juga dengan tempat penginapan dengan 2 kamar terpisah laki-laki dan perempuan, maka dengan mudah kami berkoordinasi untuk menentukan waktu rapat, kumpul, makan bersama, dan istirahat.
Hari Jumat 4 Juni 2010 merupakan hari pertama kami berangkat ke Solo dengan kendaraan andalan anak planologi (motor) dari jam16.00-18.30 sesampainya kami istirahat sebentar. Sekitar jam 20.00 malam kami berangkat survey empat dan kondisinya hingga jam 22.30.
Hari Sabtu, hari kedua kami, karena Keraton Kasunanan baru dibuka jam 09.00 maka kami mulai casting sekitar jam 09.00. Untuk Keraton Kasunan kami ambil bagian di depan pintu masuk Keraton, di dalamnya dengan tiket seharga Rp 8.000,00 per orang, dan toilet sebagai adegan pertama di Solo.Di mangkunegaran kami hanya dibagian pendopo dengan harga tiket Rp 5.000,00.karena handycam kami baterainya habis maka kami ngecharge baterai selama setengah jam kemudian baru dimulailah syuting kembali. Kami istirahat sholat di masjid dekat Mangkunegaran dan makan tahu kupat di depan Hotel Sahid Raya. Kami pulang ke tempat penginapan untuk istirahat lagi dan mengambil gambar kereta api yang berjalan di trainway. Saat kami siap-siap tiba-tiba kereta itu lewat, akhirnya kami tidak dapat gambar kereta api trainway tersebut.
Cuaca pun tak mendukung, akhirnya kami juga tidak mengambil gambar yang ada di Istana Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan pada saat senja untuk gambar poster. Berlanjut malam harinya kami mengambil gambar di Ngarsopuro dengan suasana yang sangat ramai kami kesulitan mengambil gambar dan memerlukan percakapan yang lantang agar suara kami masuk ke dalam video. Terakhir untuk hari itu kami ambil gambar di Gallabo sampai sekita jam 23.00.
Hari Minggu, hari terakhir kami di Solo, kami harus benar-benar serius untuk mendapatkan gambar yang bagus, Taman Balekambang yang di situ sebagai tempat rekreasi keluarga. Dengan adanya pohon-pohon rindang, kolam ikan, mobil perpustakaann, jajanan, hiburan maka pengunjung dapat menikmatis sesuai seleranya masing-masing.Yang terkahir untuk di Solo, di tempat penginapan kami mengambil gambar yang ada pintu ukiran jawa agar terasa suasana rumah jawa. 

Ini salah satu buah tangan yang ada di nightmarket atau sekarang dikenal dengan ngarsopuro
Akar Wangi Berbentuk Naga


0 comments:

Post a Comment

 
Copyright Vianitya 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .